Balai Satu, manggopoh.com - Bundo Kanduang Nagari Manggopoh laksanakan pelatihan pembinaan Di Aula Kantor Wali Nagari Manggopoh, guna meningkatan kecakapan kepribadian dan mewujudkan secara bersama Manggopoh Beriman dengan berlandasan “Adat Basandi Sara’ Sara’ basandi kitabullah” (ABS-SBK) Nagari Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung, selasa (17/11/2020)
kegiatan Pembinaan ini mendatangkan Narasumber Provinsi Wilda Kudsi Mirawati S. IP yang dimana beliau telah banyak berkecimpung di dunia Prtokol dan event Organizier (EO) Kemudian acara ini secara resmi dibuka oleh Bundo Kanduang Kecamatan Lubuk Basung Yusnidar dan didampingi oleh Walinagari Manggopoh Ridwan, A.Md., salain itu, turut hadir Camat Lubuk Basung yang diwakili PJ. SEKCAM Sefria Meli, S.E.,BAMUS Nagari Manggopoh E. Dt. Jalo Anso dan Pengurus Bundo Kanduang dan puti bungsu Se-Nagari Manggopoh sebagai peserta Pembinaan didalam acara tersebut.
Dalam rangkaian acara tersebut Walinagari Manggopoh Ridwan A.Md mengapresi tingkat kehadiran Pengurus Bundo Kanduang Nagari Manggopoh yang turut ikut serta mengikuti kegiatan pelatihan meski usia tak muda lagi, Selain dari itu tak luput pula pujian kepada Puti Bungsu Manggopoh sebagai agen of cahnge’s dalam melanjutkan kepribadian elok ranah minang, dalam sambutannya.
Di daerah minang kabau menggambarkan peran serta pungsi perempuan secara elok dan holistik. "Limpapeh rumah nan gadang”. Amban puruak pegangan kunci, Pusek Jalo kumpulan tali. Hiasan dalam nagari” Bundo Kanduang adalah limpapeh rumah gadang atau penyangga rumah keluarga, untuk mewujudkannya, perlu bagi kita sebagai warga manggopoh bersama-sama mempelajari dan menteladani tata cara hidup yang beradat, dalam pelatihan kali ini setidaknya kita dapat mengabil manfaat dan diterapkan dalam kehidupan bermayarakat sehari-hari.” tegas Walinagari menyampaikan.
Seterusnya pesan yang disampaikan pada puti bungsu manggopoh sebagai estapet penerus wanita ranah minang, dalam kehidupan sehari-hari hendaklah memperhatikan dan menjahui cara berpakaian, bersikap ataupun pergaulan yang mana jauh dari nilai-nilai agama, adat dan akan merusak sendi kehidupan dan membahayakan diri kita sendiri. Ujar-Nya lebih lanjut (*)
Kegiatan pelatihan diteruskan oleh narasumber sebagai peran utama dalam pelatihan tersebut, berbagai penjelasan dan pembelajaran yang diberikan mulai dari kecakapan bersikap (soft skill) maupun kecakapan secara Profesi (hard skill). Semoga apa yang telah diterapkan dan diupayakan semoga bermanfaat. Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin._dE
editor_ A.s