manggopoh.desai.id – ratusan pelajar berbagai tingkatan se-Nagari Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung memaknai peringatan Perang Manggopoh ke-114 dengan menggelar arakan-arakan hias atau pawai alegoris, Kamis (16/6).

meski teriknya matahari ratusan pelajar berbusana adat dan kostum profesi dengan beragam atribut tampak semangat berjalan sejauh 3,5 kilometer. Arakan-arakan dimulai dari medan bapaneh Balai satu dan finish di tempat yang sama.

Bupati Agam diwakili Asisten I, Rahman, S.IP saat melepas pawai alegoris mengatakan, beragam cara dapat dilakukan untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang di masa lampau.

Pawai alegoris yang digelar Pemerintahan Nagari Manggopoh ini menurutnya merupakan cara generasi muda setempat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, khususnya yang berjuang pada Perang Manggopoh.

Walinagari Manggopoh R.DT.Tumbijo mengatakan, semangat generasi muda merawat peristiwa sejarah Perang Manggopoh patut mendapat apresiasi, karena ini sejarah akan terus terukir ketika generasi masa kini dapat menghargai jasa para pahlawan.

R.DT.Tumbijo “Melihat semaraknya acara pawai ini, membuat kita paham betapa semangat juang mandeh siti masih hidup di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

“Untuk pemerintah daerah mengapresiasi kegiatan ini, baik kepada pemerintah nagari, ninik mamak, bundo kandung dan segala unsur lapisan masyarakat yang telah menggelorakan semangat Perang Manggopoh,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan Perang Manggopoh ke-114, Romi Z, SH menyebut pawai alegoris merupakan salah satu rangkai acara memperingati peristiwa Perang Manggopoh.

“Pada pawai ini pesertanya adalah para pelajar PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, Rumah Tahfidz dan kelompok yang ada di Magari Manggopoh,” sebutnya.

“Pada pawai ini juga diisi sejumlah penampilan seperti teaterikal, drum band, pembacaan puisi dan pembagian door prize,” katanya.

Turut hadir pada pelepasan pawai alegoris, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam, Rahmi Artati, Plt. Camat Lubuk Basung, Rizona, Kapolsek Lubuk Basung, Wali Nagari Manggopoh, Ridwan Dt. Tumbijo, ninik mamak dan bundo kanduang setempat